Sukirno (2006) menjelaskan bahwa ada 2 asumsi yang menjadi dasar teori ekspektasi rasional (rational expectations).
Pertama, teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi
bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan
mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam
perekonomian. Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan,
selanjutnya dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik
terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku. Akibat dari asumsi ini,
teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis berdasarkan
prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga
bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor
produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
Asumsi kedua adalah semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan
dapat dengan cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke arah perubahan
yang berlaku. Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi
klasik, dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan teori ini
dinamakan new classical economics. Menurut asumsi kedua,
tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan.
Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan
penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan
menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka.
Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap
akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai pasar.
Golongan
ekspektasi rasional melahirkan pemikiran mengenai hipotesis pasar efisien. Mankiw (2006) menjelaskan bahwa ada sebuah cara dalam memilih
saham untuk portofolio, yaitu memilih secara acak. Alasan dari cara ini
adalah hipotesis pasar yang efisien (efficient markets hypothesis).
Asumsinya adalah semua saham sudah dinilai tepat sepanjang waktu karena
keseimbangan penawaran dan permintaan mengatur harga pasar. Pasar saham
dianggap mencerminkan semua informasi yang tersedia mengenai nilai
sebuah aset. Harga-harga saham berubah ketika informasi berubah. Kalau
ada berita baik mengenai prospek suatu perusahaan, nilai dan harga saham
sama-sama naik. Tapi, pada saat kapan pun, harga pasar adalah perkiraan
terbaik dari nilai perusahaan yang didasarkan atas semua informasi yang
tersedia
No comments:
Post a Comment